Santa Perawan Maria dari Fatima
"Setiap orang, mulai dari dirinya sendiri, harus berdoa rosario dengan lebih khidmat ..... dan benar-benar mempraktekkan yang kuanjurkan yaitu devosi Sabtu Pertama setiap bulan."
Pesan Bunda Maria Fatima kepada Lucia 1 Mei 1987
Fatima adalah sebuah kota kecil sebelah utara kota Lisbon di Portugal. Pada tahun 1917 Bunda Maria menampakkan diri di Fatima kepada tiga orang anak gembala. Mereka adalah Lucia dos Santos berumur 10 tahun, sepupunya bernama Fransisco Marto berumur 9 tahun dan Jacinta Marto berumur 7 tahun.
Penampakan Maria didahului tiga penampakan Malaikat setahun sebelumnya yang mempersiapkan anak-anak ini untuk penampakan Bunda Maria. Malaikat mengajarkan kepada anak-anak, dua doa penyilihan yang harus didoakan dengan hormat yang besar. Pada penampakan terakhir di musim gugur 1916, Malaikat memegang sebuah piala. Ke dalam piala ini meneteslah darah dari sebuah Hosti yang tergantung di atasnya. Malaikat memberi ketiga anak itu Hosti sebagai Komuni Pertama mereka dari piala itu. Anak-anak tidak menceritakan penampakan ini kepada orang lain. Mereka melewatkan waktu yang lama dalam doa dan keheningan.
13 Mei 1917 Pesta Bunda Maria dari Sakramen Mahakudus. Ketiga anak itu sedang menggembalakan ternaknya di Cova da Iria, sebuah padang alam yang amat luas, kira-kira satu mil dari desa mereka. Tiba-tiba mereka melihat sebuah kilatan cahaya dan setelah kilatan yang kedua, muncul seorang perempuan yang amat cantik. Pakaiannya putih berkilauan. Perempuan yang bersinar bagaikan matahari itu berdiri di atas sebuah pohon oak kecil dan menyapa anak-anak:
"Janganlah takut, aku tidak akan menyusahkan kalian. Aku datang dari surga. Allah mengutus aku kepada kalian. Bersediakah kalian membawa setiap korban dan derita yang akan dikirim Allah kepada kalian sebagai silih atas banyak dosa -sebab besarlah penghinaan terhadap yang Mahakuasa- bagi pertobatan orang berdosa dan bagi pemulihan atas hujatan serta segala penghinaan lain yang dilontarkan kepada Hati Maria yang Tak Bernoda?"
"Ya, kami mau," jawab Lucia mewakili ketiganya. Dalam setiap penampakan, hanya Lucia saja yang berbicara kepada Bunda Maria. Jacinta dapat melihat dan mendengarnya, tetapi Fransisco hanya dapat melihatnya saja.
Perempuan itu juga meminta anak-anak untuk datang ke Cova setiap tanggal 13 selama 6 bulan berturut-turut dan berdoa rosario setiap hari.
13 Juni 1917 ketiga anak itu pergi ke Cova. Pada kesempatan itu Bunda Maria mengatakan bahwa ia akan segera membawa Jacinta dan Fransisco ke surga. Sedangkan Lucia diminta tetap tinggal untuk memulai devosi kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda. Ketika mengucapkan kata-kata ini, muncullah dari kedua tangan Maria sebuah cahaya. Di telapak tangan kanannya nampak sebuah hati yang dilingkari duri, Hati Maria Yang Tak Bernoda yang terhina oleh dosa manusia.
"Yesus ingin agar dunia memberikan penghormatan kepada Hatiku yang Tak Bernoda. Siapa yang mempraktekkannya, kujanjikan keselamatan. Jiwa-jiwa ini lebih disukai Tuhan, dan sebagai bunga-bunga akan kubawa ke hadapan takhta-Nya."
"Janganlah padam keberanianmu. Aku tidak akan membiarkan kalian. Hatiku yang Tak Bernoda ini akan menjadi perlindungan dalam perjalananmu menuju Tuhan."
13 Juli 1917 "Berkurbanlah untuk orang berdosa. Tetapi teristimewa bila kalian membawa suatu persembahan, ucapkanlah seringkali doa ini: Ya Yesus, aku mempersembahkannya karena cintaku kepada-Mu dan bagi pertobatan orang-orang berdosa serta bagi pemulihan atas segala penghinaan yang diderita Hati Maria yang Tak Bernoda."
Kemudian Bunda Maria memperlihatkan neraka yang sangat mengerikan. Begitu ngeri sampai anak-anak itu gemetar ketakutan.
"Bila kelak, pada suatu malam kalian melihat suatu terang yang tak dikenal, ketahuilah bahwa itu adalah 'Tanda' dari Tuhan untuk menghukum dunia, karena banyaklah kejahatan yang telah kalian lakukan. Akan terjadi peperangan, kelaparan dan penganiayaan terhadap Gereja dan Bapa Suci."
"Untuk menghindari hal itu, aku mohon, persembahkanlah negara Rusia kepada Hatiku yang Tak Bernoda serta komuni pemulihan pada Sabtu pertama setiap bulan."
"Bila kalian berdoa Rosario, ucapkanlah pada akhir setiap peristiwa: Ya Yesus yang baik, ampunilah dosa-dosa kami. Selamatkanlah kami dari api neraka dan hantarlah jiwa-jiwa ke surga, teristimewa jiwa-jiwa yang sangat membutuhkan kerahiman-Mu. Amin."
13 Agustus 1917 anak-anak tidak bisa datang ke Cova karena mereka semua digiring ke pengadilan oleh penguasa daerah setempat. Mereka diancam akan dimasukkan ke dalam minyak panas. Anak-anak dijebloskan ke dalam penjara selama 2 hari. Pada tanggal 19 Agustus Bunda Maria menampakkan diri pada saat anak-anak sedang menggembalakan ternak mereka di Valinhos.
"Berdoalah, berdoalah dan bawalah banyak korban bagi orang berdosa. Sebab betapa banyak yang masuk api neraka karena tidak ada yang berdoa dan berkorban bagi mereka."
13 September 1917 Bunda Maria mendesak lagi tentang betapa pentingnya doa dan kurban. Ia juga berjanji akan datang bersama St. Yusuf dan Kanak-kanak Yesus pada bulan Oktober nanti.
"Dalam bulan Oktober aku akan membuat suatu tanda heran, agar semua orang percaya."
13 Oktober 1917 Bersama anak-anak, sekitar 70.000 orang datang ke Cova untuk menyaksikan mukjizat yang dijanjikan Bunda Maria. Pagi itu hujan deras turun seperti dicurahkan dari langit. Ladang-ladang tergenang air dan semua orang basah kuyub. Menjelang siang, Lucia berteriak agar orang banyak menutup payung-payung mereka karena Bunda Maria datang.
Lucia mengulangi pertanyaannya pada penampakan terakhir ini, "Siapakah engkau dan apakah yang kau kehendaki daripadaku?" Bunda Maria menjawab bahwa dialah Ratu Rosario dan ia ingin agar di tempat tersebut didirikan sebuah kapel untuk menghormatinya. Ia berpesan lagi untuk keenam kalinya bahwa orang harus mulai berdoa Rosario setiap hari.
"Manusia harus memperbaiki kelakuannya serta memohon ampun atas dosa-dosanya."
Kemudian dengan wajah yang amat sedih Bunda Maria berbicara dengan suara yang mengiba:
"MEREKA TIDAK BOLEH LAGI MENGHINA TUHAN YANG SUDAH BEGITU BANYAK KALI DIHINAKAN."
Bunda Maria kemudian pergi ke pohon oak sebagai tanda penampakan berakhir. Awan hitam yang tadinya bagaikan gorden hitam menyingkir ke samping memberi jalan matahari untuk bersinar. Kemudian matahari mulai berputar, gemerlapan berwarna-warni, berhenti sejenak dan mulai berputar-putar menuju bumi. Orang banyak jatuh berlutut dan memohon ampun. Sementara fenomena matahari terjadi, ketiga anak melihat suatu tablo Keluarga Kudus di langit. Di sebelah kanan tampak Ratu Rosario. Di sebelah kirinya St. Yosef menggandeng tangan Kanak-kanak Yesus dan membuat tanda salib tiga kali bagi umatnya. Menyusul visiun yang hanya tampak oleh Lucia seorang diri: Bunda Dukacita bersama Tuhan berdiri di sampingnya dan Bunda Maria dari Gunung Karmel dengan Kanak-kanak Yesus di pangkuannya. Matahari meluncur seolah-olah akan menimpa orang banyak, tiba-tiba ia berhenti dan naik kembali ke tempatnya semula di langit. 70,000 orang yang berkerumun di Cova itu menyadari bahwa pakaian mereka yang tadinya basah kuyub oleh hujan lebat, tiba-tiba menjadi kering. Demikian pula tanah yang tadinya becek dan berlumpur akibat hujan tiba-tiba menjadi kering. Mukjizat matahari selama 15 menit itu disaksikan bukan hanya oleh orang-orang di Cova da Iria saja, tetapi juga oleh banyak orang di sekitar wilayah itu sampai sejauh 30 mil.
sumber : 1. Maria dari Fatima, Rm Petrus Pavlicek OFM - Wina; 2. AVE MARIA No. 10 September 1997; diterbitkan oleh Marian Centre Indonesia
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “disarikan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya”
Sumber :
----------------------------------
Tiga Anak Gembala Mungil Dari Fatima Yang Dikunjungi Bunda Maria
#berimanbukanrecehan, #maria, #fatima, #penampakan, #doa, #peristiwa, #wajahmariadimukabumi
12 May 2020
Halo Sobat YOUCAT! Tahukah kamu ada peristiwa spesial yang terjadi pada tiga orang anak gembala dari Fatima di tahun 1917? Ya, di tahun 1917, ada tiga orang anak gembala yang mengalami penampakan Bunda Maria yang luar biasa lho? Eh, tahu nggak kalau sebenarnya mereka pernah mengalami penampakan lain sebelum penampakan Bunda Maria? Yuk kita baca kisahnya!
Tiga Orang Anak Gembala yang Mengalami Penampakan
Penampakan Santa Maria di Fatima dialami oleh tiga orang anak yang bernama Lucia Abobora serta sepupunya Francisco dan Jacinta Marto. Mereka tinggal bersama keluarga besar mereka di sebuah dusun kecil tidak sampai satu mil jaraknya dari Fatima. Sehari-hari, mereka bekerja sebagai penggembala. Tidak hanya rajin, mereka juga anak-anak yang saleh. Setelah makan siang, mereka selalu berdoa Rosario bersama-sama.
Penampakan Malaikat Perdamaian: Persiapan untuk Berjumpa dengan Bunda Maria Penampakan pertama yang mereka alami terjadi pada suatu hari di musim panas tahun 1916. Saat itu Lucia baru berumur 9 tahun, Francisco 8 tahun, dan Jacinta 6 tahun. Waktu itu mereka menggembalakan ternak mereka lereng bukit Cabeco. Setelah mereka makan siang dan berdoa Rosario bersama, mereka melihat penampakan sesosok pemuda yang putih berkilauan seperti kristal. Pemuda itu memperkenalkan diri sebagai Malaikat Perdamaian. Ia lalu mengajari mereka sebuah doa: “O Yesusku, ampunilah dosa-dosa kami, selamatkanlah kami dari api neraka. Dan hantarlah jiwa-jiwa ke dalam surga, terutama mereka yang sangat membutuhkan kerahiman-Mu.”. Ia berpesan agar mereka terus mendoakannya untuk mengetuk Hati Maria dan Hati Yesus yang Maha Kudus. Ia juga mengatakan bahwa ia adalah malaikat pelindung Portugal. Malaikat itu menampakkan diri sebanyak tiga kali di sepanjang musim panas tahun 1916. Ternyata, ia mempersiapkan anak-anak itu untuk penampakan Bunda Maria yang akan mereka alami.
Penampakan Pertama Bunda Maria (13 Mei 1917)
Hari itu mereka menggembalakan ternaknya di padang Cova da Iria. Setelah mereka makan siang dan berdoa Rosario, mereka melihat seberkas cahaya biru terang muncul dari langit. Mereka mengira cahaya itu adalah kilat sehingga mereka cepat-cepat menggiring ternak mereka pulang. Akan tetapi, dari cahaya itu muncullah penampakan sesosok gadis yang berselimutkan cahaya. Ia berkata bahwa ia berasal dari surga. Ya, mereka melihat penampakan Santa Perawan Maria!
Maria berkata bahwa ia akan mengunjungi mereka di tempat yang sama, jam yang sama, setiap tanggal 13 selama 6 bulan ke depan. Lucia yang sangat senang bertanya apakah mereka akan masuk surga dan Maria menjawab bahwa mereka akan masuk surga. Maria lalu meminta agar mereka mempersembahkan diri mereka kepada Allah sebagai silih atas orang-orang yang berdosa. Maria memperingatkan mereka akan pencobaan yang akan terjadi serta perang di Eropa yang sedang berlangsung. Maria meminta mereka untuk rajin berdoa Rosario demi berakhirnya perang dan perdamaian dunia.
Masa Depan Lucia, Francisco, dan Jacinta (13 Juni 1917)
Maria menepati janjinya. Pada tanggal 13 Juni 1917, mereka kembali bertemu dengan Bunda Maria di padang Cova da Iria. Lucia kembali bertanya apakah mereka akan masuk surga. Bunda Maria mengiyakan, akan tetapi Francisco dan Jacinta akan pergi ke surga lebih dulu sedangkan Lucia akan hidup lama untuk memperkenalkan devosi bagi Hati Maria yang Tidak Bernoda kepada dunia. Bunda Maria juga menghibur Lucia bahwa ia tidak akan meninggalkan Lucia seorang diri.
Tiga Rahasia dari Fatima (13 Juli 1917)
Bunda Maria kembali menampakkan diri. Kali ini, Bunda Maria memberikan kepada mereka tiga buah rahasia. Rahasia pertama dan kedua Lucia ungkapkan pada sebuah tulisan tahun 1941 atas permintaan seorang Uskup dan rahasia ketiga baru dibuka pada tahun 2000 oleh Paus St. Yohanes Paulus II.
Rahasia pertama adalah sebuah pesan yang menakutkan tentang pemandangan neraka.
Rahasia kedua adalah peringatan tentang kekuasaan komunis di Rusia. Bunda Maria meminta agar Rusia dikonsekrasikan bagi Hatinya yang Tidak Bernoda.
Rahasia ketiga berisi sebuah visiun tentang malaikat dengan pedang menyala dan sekelompok imam serta kaum rohaniwan yang dipimpin oleh Paus sedang mendaki gunung terjal menuju salib di puncaknya. Visiun ini diterjemahkan sebagai usaha pembunuhan terhadap Paus pada tahun 1981.
Banyak orang ingin tahu apa isi ketiga rahasia yang mereka terima.Orang-orang mengerumuni rumah mereka untuk menanyai mereka. Pejabat setempat bahkan sampai menangkap mereka, memenjara mereka, dan menginterogasi mereka. Akan tetapi, mereka tetap tidak mau mengatakan apa pun soal isi ketiga rahasia tersebut.
Mukjizat “Matahari” di Bulan Oktober (13 Oktober 1917)
Pada penampakan bulan Agustus dan September, Bunda Maria berjanji akan memberikan mukjizat agar orang-orang percaya. Hari itu, 13 Oktober 1917, hujan turun tiada henti sejak pagi hari. Kali ini, Lucia, Francisco, dan Jacinta menanti penampakan Bunda Maria di padang Cova da Iria bersama puluhan ribu peziarah di bawah hujan deras. Tepat pada tengah hari, cahaya yang sangat terang muncul.
Lucia, Francisco, dan Jacinta menyaksikan penampakan Bunda Maria. Bunda Maria meminta agar didirikan sebuah kapel di tempat itu untuk menghormatinya. Ia meminta agar mereka terus berdoa Rosario demi berakhirnya perang. Ia juga meminta agar orang-orang bertobat dan memperbaiki hidup mereka. Setelah itu, Lucia melihat tiga visiun yang luar biasa. Pertama, ia melihat Bunda Maria bersama St. Yosef yang menggendong bayi Yesus. Kedua, ia melihat Bunda Maria yang berduka menyaksikan jalan salib Yesus. Ketiga, ia melihat Maria dimahkotai di surga.
Sementara itu, orang banyak melihat matahari yang menari-nari di langit. Mereka melihat matahari itu memancarkan warna pelangi. Perlahan-lahan, matahari itu nampak mendekati bumi. Orang-orang berlutut dan berdoa mengira kiamat sudah tiba. Akan tetapi, matahari itu lalu bergerak zig-zag kembali ke tempatnya semula. Tidak hanya itu, pakaian mereka, rerumputan, serta tanam berlumpur yang basah karena hujan sejak pagi hari menjadi kering seketika. “Mukjizat! Mukjizat! Terpujilah Allah! Terpujilah Bunda Maria!” Seru orang banyak.
Fatima Sesudah Penampakan dan Kini
Apa yang Bunda Maria katakan tentang ketiga anak ini sungguh-sungguh terjadi. Sejak tahun 1918, wabah influenza merajalela di Eropa dan merenggut banyak nyawa, di antaranya Francisco dan Jacinta. Franscisco meninggal pada 4 April 1918 di usia 10 tahun dan Jacinta meninggal pada 20 Februari 1920 di usia 9 tahun. Lucia sendiri masuk sekolah di sekolah Suster-Suster St. Dorothy pada umur 14 tahun lalu bergabung menjadi suster di sana. Pada tahun 1947, Lucia pindah ke Ordo Karmel. Lucia dianugerahi umur yang panjang dan meninggal pada 13 Februari 2005 di usia 97 tahun. Francisco dan Jacinta dinyatakan kudus oleh Paus Fransiskus pada 13 Mei 2017, bertepatan dengan peringatan 100 tahun penampakan Bunda Maria di Fatima.
Sebuah kapel kini berdiri di tempat di mana Bunda Maria menampakkan diri kepada Lucia, Francisco, dan Jacinta. Kapel Santa Perawan Maria dari Fatima kini menjadi salah satu tempat ziarah terkenal dengan tradisi ziarah yang dilaksanakan setiap tanggal 13 pada bulan Mei hingga Oktober.
Selain tempat ziarah, penampakan Bunda Maria di Fatima ini juga memberikan kita warisan sebuah doa yang indah yaitu Doa Fatima yang biasa didoakan setelah Doa Terpujilah di dalam Doa Rosario. Lewat Doa Fatima ini, kita ikut menyerukan pertobatan seperti yang Bunda Maria serukan melalui penampakannya kepada Lucia, Francisco, dan Jacinta lebih dari 100 tahun yang lalu.
SUMBER :
_________________________
Artikel di share untuk Dokumentasi sesuai nama pelindung Gereja Katolik Mugouda.
di Copy Paste Oleh Mediator dan Administrator "GKSM-News".
0 Komentar