Perayaan Natal di Stasi Mugouda dirayakan dengan sederhana. Hal yang menarik adalah beberapa umat mempertahankan kebiasaan untuk menggunakan pakaian adat setempat. Bacaan-bacaan, lagu, dan kotbah pun disampaikan dengan Bahasa Mee. Ketika pertama kali mendengar paduan suara mereka, aku sangat kagum pada keindahan paduan suara mereka. Untuk kotbah, aku pun perlu didampingi oleh penerjemah. Pengalaman memimpin ibadat bersama orang asli tersebut sungguh menjadi pengalaman yang unik dan berharga. Setelah ibadat perayaan Natal selesai, masyarakat biasanya berkumpul untuk acara bakar batu. Mereka menimbun beberapa ekor babi yang telah dipotong-potong dan sayur-sayuran bersama dengan batu yang sudah dibakar terlebih dahulu, tanpa bumbu tambahan. Frater Arnold Lintang Yanviero, SJ.
https://jesuits.id/berkunjung-ke-pedalaman-papua/
Di sharing oleh :
#gksmnews
#mugouda
#gkm
0 Komentar