SELAMAT KUNJUNGI WEBSITE GEREJA KATOLIK STASI MUGOUDA

BUKU MANUSIA MEE DI PAPUA

 MANUSIA MEE DI PAPUA

Oleh

Titus Cristoforus Pekei, SH


***
“Proteksi kondisi masa dahulu, sekarang dan masa depan diatas pedoman hidup”.
******


Mengarahkan dan menyesuaikan diri dalam tantangan perubahan pada masa era global menuju menata menetapkan identitas diri budaya dan adat istiadat manusia mee di papua. Dan sebagai sebuah buku penyelamat identitas diri kehidupan manusia mee, dari kehilangan tantangan dunia globalisasi yang sedang menindihkan dan menghapuslan budaya lokal Mee dari budaya-budaya luar secara global semakin berkembang pesat dan cepat.
 
 
I
LATAR BELAKANG PERKEMBANGAN

Perkembangan perubahan dunia semakin panas dan semakin cepat roda berputarnya dunia era globalisasi untuk menguasai budaya-budaya global terhadap budaya lokal yang masih belum meningkatkan taraf hidup dan menetapkan identitas diri mereka standarisasi dengan era modernisasi. Budaya dan adat istiadat lokal tidak akan berlaku lagi, semakin menindas dan sedang pemprosesan menghapuskan budaya lokal dari budaya-budaya (luar) baru atau budaya global.

Melatar belakangi dengan peluncuran buku manusia mee di papua adalah wahana terbaik bagi kita semua. Baik suku mee itu sendiri untuk mengenal dan mengetahui menguasai apa itu budaya dan adat istiadat ada pada suku mee dulu, kini dan masa depan suku bangsa mee itu sendiri. Dan pada umumnya suku-suku bangsa yang lain untuk memerlukan menata diri menyesuaikan tantangan perubahan dunia globalkisasi. Buku tersebut sebagai jembatan gambaran yang sangat menarik apa itu identitas diri suatu suku bangsa berdasarkan adanya budaya dan adat istiadat pada suku bangsanya sendiri.

Berdasarkan itu; penulis lebih tau harapan-harapan suatu suku bangsa kini menuju ke masa depan atas perkembangan budaya-budaya dunia global dari arah barat menuju ke timur dan dari arah timur menuju ke arah barat. Hal itu sebagai tantangan perputaran penukaran perubahan pergantian hawa budaya suatu suku bangsa tanpa nalar maupun secara nalar. Dalam arti bahwa suatu suku bangsa mempunyai identtas diri berdasarkan evolusi penciptanya, maka atas itu penyesuaian suatu suku bangsa berdasarkan itu atau tidak. Kalau orang yang sudah lebih tau mengenal tentang perubahan-perubahan cuaca budaya dunia global ini, pasti ia menstandarisasi dengan budaya global itu, sedikit demi sedikit budaya yang telah miliki pada sukunya sendiri.

Sama halnya atas peluncuran buku “manusia mee di papua” oleh Titus Pekey, dalam buku ini terkupas terkait secara umum. Maka isi dalam buku itu bukan hanya suku mee saja, tetapi kata-kata pada judul buku dan isi pada buku itu terpukul secara umum suku bangsa manusia sejatai di papua dan manusia sejati yang ada di belahan dunia lain. Sebab; isi dari pada buku tersebut di gunakan dengan kata-kata lazin yang di pake oleh Antropolog-antropolog dunia di dasari pada suatu suku bangsa secara nyata dan yang benar atas di telitinya. Sebagai salah satu buku yang tinjauannya menyelamatkan suatu suku bangsa yang sedang dalam penindasan dan penganiayaan seperti manusia yang tidak punya tata identitas evolusi suku bangsanya di pandang dari budaya-budaya luar.

Tujuan dan arti makna dari pada penerbitan buku tersebut, adalah untuk menetapkan dan menanamkan modal hidup suku bangsa mengarah kehidupan yang lebih aman atas budaya dan adat istiadat mereka.

Penerbitan buku tersebut dapat di artikan sebagai salah satu bahana mengarah ke pembangunan di era global, pembangunan daerah dapat membudayakan sesuai lingkungan kondisi yang ada di daerah itu.

Dapat memaknai pada penerbitan buku itu adalah meneropong dan membuka pintu dari dunia lokal membawa ke dunia internasional bagi suatu suku bangsa menuju menstandarisasi dengan budaya-budaya globalisasi. Dan serta mengkaderasikan anak negeri kedepan berdasarkan budaya dan adat istiadat mereka.

II
JUDUL BUKU “MANUSIA MEE DI PAPUA”

 
 
A. ARTI KATA PADA JUDUL BUKU

Pengertian Judul buku “manusia mee di papua” secara singkat jelas dan tuntas serta dapat di pakai hanya tiga kata, tetapi arti dan makna dari pada judul tersebut berharga dan bermakna secara luas penjelasannya. Bisa sampai terobosan dunia hanya tiga kata saja tersebut.
Atas pengambilan penerbitan judul buku itu bukan karena pengikut jalur semasa, akan tetapi judul tersebut, judul alami bertumbuh dan berkembang hidup bersama dengan si penulis buku itu.

Maka penulis ambil dua kata berkonsonan yang sama dan tinggi Cuma hanya beda konsonan unkapan pemakai kata yaitu; Manusia adalah konsonan ungkapan dan penggunaan dari bahasa indonesia nasional, dan Mee adalaha konsonan ungkapan dan penggunaan dari bahasa daerah lokalitas, sekaligus dengan nama suku bangsa Mee

Manusia dan Mee adalah satu bukan beda, hanya beda karena bahasa nasional indonesia dan bahasa mee lokalisasi suku mee itu sendiri. Dapat di artikan kedalam lagi; bahwa “manusia sejati”. Namun pengambilan judul juga tidak salah, sesuai dengan pengalaman hidup penulis, pada suku bangsa sendiri.

B. PENGGUNAAN BUKU

Secara filosofi judul yang telah di terbitkan dan isinya sangat bermakna dan sangat menarik dapat di manfaat berguna bagi jurusan filsafat humaniora dan jurusan antopologi, sosiologi serta jurusan-jurusan terkait lain umumnya. Sebab judul tersebut adalah sebagai salah satu penyelamat suatu bangsa dari kehilangan identitas diri sebuah suku di tenga tantangan budaya global.

Dan buku ini juga, dapat berguna bagi tim-tim pro mempertahankan diri sebagai dasar pondasi hidup (demokrasi kesukuan), pecinta suku bangsa sendiri untuk membangun dan mengarahkan secara logistic objektifitasnya mengarah ke membangun secara adil dan merata pada suku bangsa itu sendiri. Serta dengan menidentitaskan secara kesejarahan evolusi pada suku itu sendiri, dan juga para mengkaderasi generasi dari kedaerahan lokalistik menuju menata di depan dunia umum.

Paling pokok mendasar pada Buku ini adalah sebagai salah satu menyembuhkan luka batiniah (luka hati dan luka perasaan kesedihannya) pada suku bangsa yang sedang tertindas dan menghapuskan sedikit demi sedikit dari budaya luar lainnya. Gambaran yang sangat memudahkan dan mendukung anda untuk mengikut langkah-langkah mengidentitaskan diri dengan jalur budaya global.

Maka buku ini dapat di uraikan dan dapat di jelaskan pada judul yang telah di terbitkan oleh Titus Pekey sebagai salah satu penyelamatan suatu suku bangsa yaitu suku bangsa mee di papua menguraikan sisi evolusi identitas diri manusia mee di papua itu sendiri.

C. ISI BUKU

Isi buku disini sangat menarik kajian-kajian sosial budaya antropologis dan sosiologis serta tinjauan filosofi humaniora yang sangat menarik bagi pembaca secara umum dan secara khusus bagi generasi menerobos daerah suku bangsa mee paniai papua, suku bangsa papua pada umumnya, dan bagi jurusan yang terkait sebagai gambaran. Sebab dalam buku ini, kajian-kajian semua terkupas dengan tajam. Baik terkupas dari bahasa lokal di terjemahkan dalam bahasa indonesia serta bahasa inggris.

Kata tersebut bukan hanya terkupas daerah suku bangsa mee saja, dia ambil mengupas garis tengah dari semua suku bangsa tinjauan moralitas hidup di suatu suku bangsa itu sendiri. Sebabgai salah satu membuka wahana keberlanjutan bagi kaum minkoritas semua suku bangsa di dunia.

Bab dan halaman buku

Bab dan halaman buku dari pada buku yang telah terbit ini, kami tidak dapat di jelaskan dan kami tidak dapat di uraikan. Maka bab dan halaman buku, ada pada buku itu sendiri.

Menarik perhatian pada isi buku

Menarik perhatian pada isi buku tersebut adalah kutipan-kutipan dan kajian-kajian yang sangat tajam dalam penulisan buku tersebut.

Ia kutipkan kalimat-kalimat yang sudah di akui berbagai tulisan di buku-buku maupun tanggapan-tanggapan melalui wawancara dengan bersama para bergelar Prof. Dr yang terkenal di internasional maupun nasonal di berbagai Universitas di dunia. Dan di daerah lokal adalah orang pencetus budaya lokal dengan tanah baik sudah sekolah mendapat bergelar Drs maupun tidak sekolah pengguna budaya dan adat istiadat itu sendiri. Sebagai mendukung harapan untuk menyelamatkan dan mengarahkan menata identitas diri pada khususnya manusia mee di papua pada era globalsasi ini. Dan terpucuk pada umumnya suatu suku bangsa yang sedang meraja lela untuk mengikuti dan mempromlosi identitas diri di dunia globalisasi ini.
III
PENUTUP

Sebagaimana telah di jelaskan dalam uraiaan tersebut diatas maka, info terlengkap dan lain sebagainya semua ada di tangan penulis buku itu sendiri dan ada dalam penjelasan bab-bab dan halaman pada buku tersebut, penjelasan isi buku lengkap dan akuratnya. Maka siapa mau beli buku tersebut harap kirimkan info terlebih dahulu melalui email :

Sekian atas pengunjung dan pembeli pada buku tersebut kami tak lupa terima kasih. Tuhan Memberkati, Amin.

Yogyakarta, Juni 2008-06-25
Ttd
Penulis

Posting Komentar

0 Komentar